Reporter : Muhammad Sholeh
Menjelang pemilu 2014, pengamanan perolehan suara menjadi salah satu target paling penting bagi Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Untuk menjamin keakuratan data dan keamanan perolehan suara dari TPS hingga dikirim ke pusat, segala upaya akan dilakukan oleh lembaga itu.Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi menegaskan, pihaknya bakal mengantisipasi upaya penggelembungan suara seperti Pemilu 2009 yang terkenal dengan istilah 'kolor ijo', dimana situs KPU dihack oleh oleh orang, sehingga nama partai berubah dan menyebabkan perolehan suara berubah.'Dulu kan pernah terjadi, nama partai jadi 'kolor ijo' segala macam. Nanti ada jadwalnya dan tim tergantung kebutuhan. Kami sangat mendukung itu tadi, tentang pelaporan perolehan suara, tentang data di KPU supaya tidak diubah-ubah dan diganggu,' ujar Djoko usai penandatangan MoU di KPU, Jakarta, Selasa (24/9).Djoko menjelaskan, Lemsaneg bakal berusaha mengamankan penyelenggaraan pemilu secara maksimal. Mulai dari perolehan di tingkat TPS hingga ke tingkat pusat dengan menggunakan kode sandi-sandi. 'Sandi-sandi tertentu itu untuk sistem pengiriman, supaya tidak diganggu dan diubah,' katanya.Sedangkan terkait sistem informasi data pemilih (Sidalih), menurut Djoko, dia memastikan akan melakukan pengamanan. Termasuk juga data center yang berada di KPU. 'Itu yang paling rawan. Kan waktu 2009 ada nama partai berubah, jumlah perolehan berubah, data tidak sama, itu kita jaga. Jadi kontennya kita jaga, sesuai dengan aslinya,' pungkas Djoko.
Belum ada komentar untuk "Cegah 'kolor ijo' di Pemilu 2014, Lemsaneg pakai sandi rahasia"
Post a Comment