Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie (ARB) mengemukakan suara Golkar tidak akan turun di provinsi Banten. Partainya tidak terpengaruh sama sekali dengan kasus yang menimpa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan keluarganya. PG malah akan mendapat keuntungan dari kasus itu karena sering diperbincangkan.
'Tidak ada pengaruh. Malah bagus sekali,' kata ARB di Jakarta, Selasa (15/10).
Sebagaimana diketahui, adik kandung Atut, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Dia diduga melakukan suap terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar untuk memenangkan Pilkada Lebak, Banten. Atas kasus itu, Atut juga diperiksa KPK. Diduga Atut yang memberikan perintah kepada Wawan untuk menyuap Akil.
Atut juga dikecam dan digoyang dari posisinya karena membangun dinasti politik di Banten. Sejumlah bupati dan walikota serta pejabat penting di Banten adalah dari keluarga Atut.
ARB mengemukakan Atut belum tentu terlibat, apalagi bersalah dalam kasus yang menimpa adiknya. Atut adalah kader terbaik PG karena satu-satunya di negara ini yang merupakan gubernur perempuan.
Dia menegaskan Atut tidak menjalankan dinasti politik di Banten. Alasannya, konstitusi tidak mengatur hal tersebut. Di sisi lain, keluarga Atut dipilih oleh rakyat Banten.
'Sah-sah saja. Yang penting punya kemampuan dan dipilih rakyat,' tegasnya.
Dia memberi pengalaman di dunia, seperti Amerika Serikat (AS) yang suami, istri atau anaknya menjadi pemimpin. Misalnya Hilary Clinton dipilih menjadi Menteri Luar Negeri AS. Padahal sebelumnya, suaminya Bill Clinton menjadi presiden.
Yang paling dekat adalah keluarga Bush. Bapaknya George Bush menjadi presiden. Kemudian diikuti anaknya Geroge Walker Bush.
Dengan contoh-contoh itu, dia menegaskan Atut tidak membangun politik dinasti. Semua itu bergantung pada masyarakat yang memilih.
Terkait rencana Rapat Pimpinan Nasional (Rapiamnas) PG, ARB mengemukakan belum diputuskan. Alasannya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) belum menggelar rapat pleno untuk menentukan lokasi dan jadwal Rapimnas. Direncanakan pertengahan atau akhir Oktober ini, baru DPP akan rapat pleno.
'Tidak ada keputusan diundur bulan Nopember. Kan kami belum rapat pleno. Rapat pleno nanti memutuskan apakah bulan Nopember atau Desember,' tuturnya.
Dia menambahkan kemunduran jadwal Rapimnas karena Dewan Piminan Daerah (DPD) belum siap membuat laporan mengenai peta dan prediksi PG tiap-tiap daerah pemilihan (Dapil) di pemilu 2014. Jika para DPD sudah siap akan masalah tersebut maka Rapimnas akan ditetapkan tanggal dan lokasinya.
Belum ada komentar untuk "ARB Yakin Suara Golkar di Banten Tidak Akan Menurun"
Post a Comment