masahmadsafwan.blogspot.com, Jakarta : Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menduga Mahkamah Konstitusi tengah 'dijinakkan' menjelang Pemilihan Umum 2014. Kata dia, indikasinya jelas. Tak hanya dilihat dari penangkapan Ketua MK Akil Mochtar yang saat ini sudah dinonaktifkan. Melainkan juga bisa dilihat dari wacana penggantian Sekjen MK Janedjjri M Gaffar yang dilontarkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
'Kalau Anda lihat lagi ini proyek pemerintah. Seskab ini kan bagian pemerintah yang kemudian lagi, masuk ke elektoral, kemudian masuk ke Sekjen. Anda membacanya seperti apa?' kata Ray di Gedung MK, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Maksudnya, lanjut Ray, pemerintah pertama-tama masuk ke hakim-hakim konstitusi melalui Perppu No 1 tahun 2013 tentang MK. Lalu Seskab 'masuk' juga melalui wacana pergantian Sekjen MK. 'Lagi-lagi materinya atau idenya oke, tetapi ini bukan sekedar konten, melainkan juga ada peristiwa atau kelakuan lain,' sambung Ray.
Karena itu, Ray menilai, ada 'udang di balik batu' dengan semua permasalahan yang terkait MK akhir-akhir ini. Padahal, jika pemerintah punya ide, sebaiknya diperkenalkan melalui mekanisme yang valid. Misalnya ide untuk mengganti Sekjen yang tak perlu diumbar ke media.
'Atau misalnya melalui pertemuan unsur pimpinan yang sayangnya MK tidak diundang ketika pimpinan lembaga Negara bertemu. Maksud saya ada situasi yang kelihatan dari Presiden yang ingin masuk ke hakimnya, dari Seskabnya masuk ke sekjen. Jadi semuanya kena. Bahkan melalui Akil Mochtar dengan dikeluarkan Perppu,' ucapnya.
Bahkan Ray setuju jika dikatakan MK dijinakkan terlebih dahulu sebelum Pemilu 2014 digelar. Namun, dia melihat penjinakkan itu bukan hanya sekadar dari permasalahan di MK semata.
'Ini harus dilihat lebih makro, bukan hanya peristiwa di MK. BIN tiba-tiba berulah. Lemsaneg ngotot masuk ke KPU. Ada apa ini? Jadi menurut saya harus dibaca semua kerangka itu. Tekanannya mungkin pemerintah punya kepentingan untuk Pemilu 2014, bukan karena ini tanggung jawabnya (untuk jalankan Pemilu),' tandas Ray. (Tfq/Eks)
Belum ada komentar untuk "Jelang Pemilu 2014, MK Dijinakkan?"
Post a Comment